Apa kalian mempunyai mimpi? Sudahkan
kalian mewujudkannya?
Berapa besar pengorbanan kalian untuk
mimpi indah itu??
Melalui kata-kata heroik yang sarat
makna Bung Karno pernah mengatakan,
“Bermimpilah setinggi langit, Jika pun jatuh maka akan jatuh
diantara kumpulan bintang”
Kata” tersebut seakan menjadi katalis
semangat kami untuk berkreasi. Melalui sebuah pena dan selembar kertas, kami
menjelajah ke dunia fantasi, liar dan tanpa batas. Merusak dinding-dinding
keterbatasan. Menegakkan asa dan mewujudkan impian. Melahirkan karya terbaik
dengan sentuhan gagah nan cantik........
Itulah kami,....
Kami bergerak di bidang apparel yang menyediakan berbagai macam
kaos dengan variasi warna, ukuran, dan desain. Selain itu kami juga menyediakan
jasa desain untuk poster, spanduk, baliho, dekorasi ruangan/cafe, neon box, advertising, dll.
Tema desain yang kami usung yakni
“typografi”. Penggabungan warna hitam dan putih sebagai warna dasar, memberikan
kesan keserasian, keselarasan, serta keseimbangan. Seperti halnya “Yin” dan
“Yang” yang menunjukkan prinsip “keseimbangan” dan “keselarasan”.
Sejarah
Entah apa yang ada dipikiran dua remaja
ini saat mereka nganggur dan tak punya uang. Berbekal kemampuan desain yang
mereka dapatkan dari sekolah mereka berangan-angan memiliki usaha apparel sendiri. Ya, mereka adalah Bagus
Ardian Saputra dan Rochmad Alfrisa.
Setelah selesai melalui Praktek Kerja
Lapangan, keinginan untuk mendirikan usaha desain dan sablon baju semakin kuat.
Bermodalkan kemampuan desain yang mereka pelajari di sekolah dan jaringan yang
mereka bangun untuk mensuplai kebutuhan operasional, maka usaha pendirian
desain dan sablon kaos semakin nyata. Akhirnya pada tahun 2013 Madbrag resmi
berdiri dengan Bagus dan Rochmad sebagai pemilik usaha.
Nama Madbrag diambil dari nama pendiri,
yakni Rochmad untuk “Mad” dan “Brag” untuk Bagus, memang sedikit memaksa tapi
itulah yang dua spesies aneh itu pikirkan.
Setelah sekian lama memikirkan tentang
nama usaha dan nama produk akhirnya mereka tetap memakai Madbrag sebagai nama
usaha dan nama produk, akan tetapi terjadi perubahan filosofis dalam kata
tersebut. Madbrag diambil dari dua suku kata yaitu mad yang berartikan orang gila dan brag yang berarti pembual. Penerjemahannya sendiri adalah sindiran
terhadap orang-orang sekitar yang suka menjiplak karya orang lain dan mengakui
miliknya.
Jika kesuksesan digambarkan dengan
garis lurus tanpa rintangan, maka kami menggambarkan kesuksesan dengan garis
yang rumit dengan setiap sudut yang memberikan keputusasaan.
Di saat awal-awal merintis usaha, kami
sudah mendapatkan sambutan hangat dengan hinaan dan cemooh dari para pesaing.
Mungkin karena sudah kebal oleh cemooh kami tetap maju dan hanya menganggapnya
sebagai angin lalu.
Belum lagi kami harus membagi waktu
untuk kuliah dan kerja guna menyelesaikan desain kaos. Kami menghabiskan waktu
berjam-jam di malam hari untuk mendesain satu buah kaos. Tidak semua orang
menyukai desain kami dan kami terbuka atas segala kritikan yang membangun.
Belum berhenti di situ saja, belum
siapnya partner dalam bekerja secara profesional menjadikan produksi molor.
Tentu saja ini menjadikan para pelanggan sangat kecewa. Belum lagi harga bahan
baku yang tiba-tiba naik, sehingga sangat mengganggu proses penjualan.
Harga yang naik membuat calon pelanggan
merasa enggan untuk membeli. Apalah daya kita yang notabenya usaha kecil, harga
bahan baku naik menjadikan harga jual juga ikut naik. Sedangkan pesaing kami
merupakan brand-brand besar. Bisa dibayangkan nasib kami yang di ujung tanduk.
Hidup segan mati sungkan.....
Menyerah??
Kami tidak menemukan kata “menyerah”
dalam kamus “Madbrag”. Kami tidak mau menyerah hanya karena masalah tersebut.
Impian kami yakni menjadi brand terkenal di Indonesia. Ini hanya ujian kecil
yang harus kami lalui.
Selama
belum 0% semua masih mungkin dilakukan.
Apa yang kami rasakan dan alami lebih
berat daripada sekedar tulisan ini. Tantangan yang kami hadapi sangatlah besar
dan kejam. Namun sampai saat ini kami belum menyerah. Sekalipun kami jatuh kami
tetap akan jatuh pada kumpulan bintang.
visit our blog: madbrag.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar